Penurunan harga udang menjadi isu dominan di tahun 2022. Tidak hanya di Indonesia, isu ini bahkan juga terjadi di seluruh dunia, terutama pada paruh kedua 2022. Harga udang di Indonesia mengalami fluktuasi sepanjang tahun. Di kuartal pertama (Januari hingga Maret), harga udang cenderung stabil dengan adanya tren kenaikan yang mencapai puncaknya pada bulan Maret-April.
Harga udang mulai mengalami perubahan tren di bulan April ke Mei. Pada periode ini, harga udang mengalami penurunan yang cukup drastis, khususnya udang dengan ukuran besar seperti udang dengan size 30. Harga udang mulai agak membaik saat memasuki bulan Juli, tetapi justru terjun bebas saat pertengahan September.
Suplai udang berlebih menjadi salah satu penyebab harga udang menurun. Pertumbuhan produksi udang Ekuador membuat peta persaingan udang menjadi lebih sengit bagi Indonesia. Meskipun menjadi salah satu raksasa udang dunia, India justru tengah mengalami penurunan produksi.
Penurunan permintaan udang dari negara tujuan ekspor utama Indonesia, yaitu Amerika Serikat (AS), juga terjadi. Penurunan tersebut disebabkan oleh tanda-tanda resesi yang dialami AS dan juga ketatnya persaingan dari negara kompetitor. Resesi tersebut menurunkan permintaan udang khususnya udang berukuran besar.
Di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh), harga udang mencapai puncaknya pada bulan Maret. Harga udang menyentuh titik terendah saat awal Juni dan sempat membaik pada Juli. Namun, memasuki akhir September, harga kembali anjlok terutama pada udang size besar (size 40 dan 70). Kemudian menuju akhir tahun harga perlahan kembali naik.
Kondisi harga udang di wilayah Sumatera Utara identik dengan yang terjadi di Aceh. Tren cukup positif terjadi pada awal 2022 dan mencapai puncaknya di bulan April. Dua titik terendah harga udang juga terjadi pada medio Juni dan Oktober dengan kondisi terparah pada September-Oktober karena harga udang dengan size sedang (size 70) dan size besar (size 40) hanya memiliki selisih harga yang tipis.
Harga udang di Jawa Barat sejak awal tahun 2022 mengalami kenaikan konstan hingga menempati puncaknya pada pertengahan April. Harga udang dari tambak dengan size 100, 70, dan 40 kala itu mencapai Rp54.000, Rp71.000, dan Rp93.000 per kg. Namun, harga perlahan anjlok hingga bulan Juni. Meski sempat membaik di akhir Juni, titik terendahnya terjadi pada awal Juli. Harga anjlok menjadi Rp41.000 untuk size 100, Rp56.000 untuk size 70, dan Rp71.000 untuk size 40.
Setelah itu, harga berangsur membaik dan mengalami kenaikan-penurunan yang relatif wajar hingga pertengahan September. Namun, memasuki bulan Oktober, harga udang kembali menemui jurang penurunan. Penurunan kali ini diperparah dengan anjloknya harga pada udang size sedang dan besar. Selisih harga udang size sedang dan besar tidak lebih dari Rp5.000 antara size 40, 70, dan 100. Sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan.
Menuju penghujung tahun 2022, harga membaik dan udang size sedang dan besar mulai memberi selisih harga yang lebih rasional dari sebelumnya. Harga udang diprediksi masih akan terus naik sampai awal tahun 2023 meski dengan kenaikan yang perlahan.
Kondisi yang kurang lebih sama terjadi antara harga udang di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada awal 2022, harga udang mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya pada awal April. Harga di Jawa Tengah relatif lebih tinggi, yaitu Rp55.000 (size 100), Rp73.000 (size 70), dan Rp97.000 (size 40).
Titik terendah harga udang di Jawa Tengah terjadi pada minggu ketiga Juni. Saat itu, size 100 hanya seharga Rp50.000, size 70 seharga Rp59.000, dan size 40 seharga Rp75.000. Harga kemudian membaik sepanjang kuartal tiga. Di pertengahan September, harga mulai terjun menyentuh angka Rp48.500 untuk size 100, Rp52.500 untuk size 70, dan Rp60.750 untuk size 40. Nampak harga pada tiga kategori size tersebut hanya terpaut selisih yang sedikit, tidak mencerminkan keseimbangan ongkos produksi.
Harga udang berangsur membaik saat menuju akhir 2022 meski fluktuasi harga tetap terjadi. Harga masih dalam kisaran yang dianggap rendah karena secara perbandingan tahun ke tahun masih berada level yang belum menguntungkan bagi petambak.
Awal tahun yang cukup positif relatif terjadi di semua daerah, termasuk di Jawa Timur. Harga udang masih berada pada level yang terus mengalami kenaikan hingga puncaknya pada pertengahan April. Di Jawa Timur, size 100 mencapai Rp56.000, size 70 seharga Rp73.000, dan untuk size 40 seharga Rp94.000.
Menuju pertengahan Mei, harga udang anjlok meski sempat mengalami kenaikan dan kembali anjlok saat awal Juni. Harga terendah di Jawa Timur justru terjadi saat minggu kedua dan ketiga Oktober. Size 100 hanya seharga Rp47.000, size 70 seharga Rp51.000, dan size 40 hanya seharga Rp59.000.
Meski saat memasuki November harga mulai membaik, tetapi harga belum kembali normal seperti di awal 2022. Selisih antara udang size sedang dan besar juga masih berjarak tipis.
Harga udang di daerah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup identik dengan yang terjadi di Jawa Timur. Hanya saja di Bali harga justru relatif lebih rendah, yaitu berselisih Rp500-Rp1.000 di tiap size. Harga di NTB justru lebih rendah lagi, dengan selisih Rp1.000-Rp2.000 dari harga di Jawa Timur.
Harga udang sempat mencapai puncaknya pada pertengahan April. Harga udang di Bali dan NTB juga menjumpai dua titik terendah seperti daerah lainnya, yaitu pada bulan Juli dan Oktober. Titik terendah harga terjadi di bulan Oktober dengan selisih harga antara size udang kecil, sedang, dan besar yang terpaut tipis.
Titik terendah harga udang di NTB terjadi pada minggu ketiga dan keempat bulan Oktober. Sama seperti daerah lainnya, di Bali dan NTB, harga sempat membaik menuju penghujung 2022 meski belum kembali ke harga saat awal 2022.
Harga udang turun karena gudang eksportir penuh. Stok udang keluar lambat akibat perpanjangan larangan masuknya udang ke China yang berkaitan dengan kebijakan COVID-19. Sebaliknya, respon petambak yang panik membuat udang justru membanjiri stok yang tertahan.
Amerika Serikat sebagai negara tujuan utama ekspor udang Indonesia belakangan menemukan fakta bahwa udang Ekuador lebih murah. Akhirnya, pasar AS terlanjur dibanjiri oleh udang dari Ekuador. Eksportir di Indonesia terpaksa menunda untuk menerima tambahan stok. Hal ini juga memicu kepanikan petambak untuk segera panen, menyebabkan harga semakin anjlok.
Harga udang Indonesia masih bergantung pada harga udang dunia. Saat permintaan pasar ekspor turun, cold storage akan mengurangi pembelian. Imbasnya, harga udang biasanya juga akan turun.
Harga udang di pasar internasional mempengaruhi volume ekspor. Harga ekspor dan ketersediaan udang juga akan mempengaruhi harga udang di tingkat petambak. Angka ekspor hari ini juga sebetulnya mencerminkan jumlah permintaan 2-3 bulan sebelumnya. Selain itu, ada juga indikasi persaingan antar negara produsen.
Di dunia persaingan, Indonesia tidak sendiri dalam menyediakan suplai udang dunia. Selain memastikan suplai yang terjaga, Indonesia juga perlu memperhatikan daya saing produk udang yang dimiliki salah satunya harga jual dan efisiensi produksi.
Faktor utama kenaikan maupun penurunan harga udang sebenarnya dipengaruhi oleh permintaan pasar. Harga udang di Indonesia masih sangat bergantung pada pasar ekspor. Sebagai bukti, harga udang pada awal masa pandemi COVID-19 sempat terjun bebas saat beberapa tujuan ekspor andalan Indonesia seperti Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa memutuskan untuk menutup sementara pasar seafood mereka.
Beberapa ahli mengatakan harga udang akan naik di awal 2023 meski kenaikannya cenderung perlahan. Stok persediaan di negara konsumen utama udang mulai menipis dan pembelian akan segera dilakukan kembali. Namun, pembeli tentu akan selektif terhadap produk yang dibelinya, mulai dari kualitas dan harga yang bersaing. Maka, hal ini merupakan celah yang harus diperhatikan oleh para negara produsen udang.
Harga diprediksi akan ketat hingga pertengahan tahun sehingga akan sangat menantang petambak untuk terus berupaya meningkatkan efisiensi budidaya. Semua pihak akan cenderung wait and see terhadap kondisi saat ini.
Kondisi pasar yang berangsur kembali normal pasca pandemi membuat permintaan udang mulai naik. Tren permintaan udang yang dibudidayakan secara berkelanjutan (sustainably farmed shrimp) juga terus berkembang. Ini menjadi titik terang kecil bagi industri udang.
Di tahun 2023 ini, tumbuhkan rasa optimis bahwa permintaan udang akan kembali. Banyak perusahaan telah mengosongkan persediaan udangnya sehingga permintaan untuk mengisi kembali persediaan udang akan mendongkrak harga dan menguatkan permintaan.
Pada awal 2023 ini, harga udang mungkin akan naik secara perlahan. Namun, petambak perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk memulai kembali budidayanya sehingga over supply tidak terjadi lagi untuk mengantisipasi crash harga.
Harga udang yang anjlok memicu panic selling dari petambak karena khawatir udangnya sulit terjual. Hal tersebut cukup menjadi pelajaran karena stok yang melimpah di level pabrik processing atau eksportir justru akan semakin menekan harga beli mereka ke petambak. Maka petambak harus tetap tenang dan fokus pada budidaya karena ancaman nyata yang sebenarnya adalah penyakit udang. Petambak sebaiknya fokus mempertahankan produktivitas dan meningkatkan efisiensi.
Strategi untuk panen di size panen dengan harga yang relatif stabil juga dapat diterapkan agar tidak membebani ongkos produksi. Udang yang semakin besar memang menghasilkan harga jual yang semakin tinggi, tetapi udang size besar saat ini hanya memiliki selisih yang tidak sebanding dengan ongkos produksi sehingga strategi budidaya perlu diputuskan dengan cermat.
Sebagai upaya agar tidak tergantung pada produk udang yang monoton, penting juga untuk memberi nilai tambah pada udang yang kita hasilkan. Harga ditentukan langsung oleh mutu. Untuk mendapat nilai yang tinggi, udang sebaiknya dipilih dengan standar mutu yang tinggi. Beberapa ukuran untuk menentukan standar harga meliputi:
Pada akhirnya, petambak tetap perlu mengusahakan yang terbaik dalam meningkatkan efisiensi budidaya sembari optimis menatap tahun 2023. Kondisi pasar dan fluktuasi harga perlu dipantau secara rutin agar petambak dapat memetakan langkah tepat dalam menjual udang hasil budidaya.