Bakteri merupakan organisme yang berperan sebagai dekomposer untuk mengurai bahan organik menjadi komponen yang lebih sederhana, tidak terkecuali juga terjadi di tambak udang. Namun, tidak semua bakteri diharapkan muncul dalam budidaya salah satu bakteri yang tidak diharapkan muncul pada kolam budidaya adalah bakteri dari kelompok vibrio.
Vibrio telah banyak dibahas oleh peneliti sebagai salah satu agen penyebab penyakit pada udang vaname. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh vibrio diantaranya yaitu White Feces Disease (WFD) dan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).
Bakteri vibrio memiliki sistem komunikasi yang disebut sebagai quorum sensing. Quorum sensing digunakan sebagai komunikasi antar sel bakteri sejenis maupun berbeda jenis dengan tujuan untuk mengaktifkan ekspresi suatu gen tertentu oleh bakteri yang bersangkutan.
Setiap sel bakteri akan mengeluarkan molekul ke lingkungannya yang akan menjadi sinyal untuk bakteri itu sendiri dan bakteri lainnya. Molekul sinyal ini juga disebut sebagai autoinducer. Semakin banyak jumlah sel bakteri maka semakin tinggi pula konsentrasi molekul sinyal di lingkungan. Apabila molekul sinyal yang terakumulasi di lingkungan telah mencapai level tertentu hingga dapat dideteksi oleh bakteri lain maka bakteri yang bersangkutan akan mengaktifkan atau mengekspresikan suatu gen.
Simpelnya, jika komunitas bakteri berhasil mencapai "quorum" maka mereka akan saling berkomunikasi dan memunculkan karakter tertentu, salah satunya menjadi bakteri patogen.
Beberapa perilaku yang diakibatkan oleh perubahan ekspresi gen dari quorum sensing yaitu seperti bioluminescence (munculnya pendaran cahaya saat gelap), sekresi virulensi, sporulasi, konjungasi, pembentukan biofilm, dan produksi pigmen. Bakteri diketahui banyak menggunakan quorum sensing untuk mengontrol virulensinya (daya bahayanya) kepada organisme lain.
Molekul sinyal apa yang digunakan untuk berkomunikasi?
Molekul sinyal yang digunakan vibrio sebagai gram negatif adalah molekul sinyal AHL. AHL inilah yang memiliki peran untuk menstimulasi ekspresi gen pada bakteri apabila telah mencapai konsentrasi tertentu di lingkungan. Salah satu strategi untuk membuat bakteri virulen menjadi non patogen adalah dengan menghambat sistem quorum sensing-nya.
Menanggulangi pertumbuhan vibrio dan menjaga kesehatan udang vaname merupakan langkah yang penting untuk dilakukan dalam budidaya udang vaname, karena udang vaname yang sakit akan memudahkan bakteri vibrio memicu masalah yang lebih serius yaitu menyebabkan kematian. Penggunaan bakteri probiotik banyak disarankan untuk menambah daya tahan tubuh udang vaname dan menekan pertumbuhan bakteri vibrio dengan menjaga kualitas air tetap baik. Udang vaname yang sehat dapat memperkecil resiko terhadap infeksi dari bakteri vibrio.