Potensi Maggot sebagai Protein Pengganti Tepung Ikan pada Budidaya Udang

Jala | Nur Setya Wati

8 August 2023

Salah satu permasalahan utama yang sering terjadi pada budidaya udang adalah pakan. Pakan harus memiliki kandungan nutrisi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang mampu menopang pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Di sisi lain, sekitar 60-70% biaya produksi budidaya udang digunakan untuk pembelian pakan. Kenaikan harga tepung ikan sebagai bahan baku pembuatan pakan udang tanpa disertai kenaikan harga jual udang menjadi permasalahan utama pada budidaya udang.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan bahan alternatif pengganti tepung ikan pada pakan udang untuk mengurangi biaya produksi. Salah satu bahan baku alternatif lokal yang mengandung nutrisi lengkap untuk pakan udang adalah maggot. Maggot dapat diproduksi menjadi tepung maggot (mag meal) sebagai bahan baku pakan udang sehingga dapat menurunkan biaya produksi pakan. Selain itu, budidaya maggot memanfaatkan sampah organik sebagai sumber pakan bagi larva maggot sehingga menjadi solusi mengatasi permasalahan limbah sampah organik di lingkungan masyarakat.

Pakan dan Kebiasaan Makan Udang

Kebiasaan dan cara makan udang yaitu omnivorous scavenger, artinya udang pemakan segala (hewan dan tumbuhan) termasuk bangkai. Udang mencari makan di dasar perairan dan mampu mencari makan pada siang dan malam hari. Sifat dan perilaku makan udang tersebut perlu diketahui karena berkaitan dengan jumlah pakan dan frekuensi pemberian pakan yang akan diberikan.

Pemberian pakan buatan diberikan sejak benur ditebar hingga udang siap panen. Akan tetapi, ukuran dan jumlah pakan yang diberikan harus tepat sehingga udang tidak mengalami kekurangan pakan (underfeeding) atau kelebihan pakan (overfeeding). Jumlah pakan harus sesuai dengan biomassa udang. Kekurangan pakan dapat mengakibatkan pertumbuhan udang menjadi terhambat, ukuran tidak seragam, tubuh tampak keropos serta mengakibatkan kanibalisme. Sebaliknya, kelebihan pakan akan mencemari perairan dan mengakibatkan kualitas air budidaya menjadi menurun sehingga pertumbuhan udang terhambat. Selain itu, daya tahan udang terhadap penyakit menjadi menurun.

Kebutuhan Nutrisi Udang

Kebutuhan protein udang sebanyak 30-55% dari total nutrisi didapatkan dari pakan. Hal ini dikarenakan, udang lebih banyak menggunakan protein sebagai sumber energi dibandingkan dengan karbohidrat. Selain itu, protein juga lebih mudah dicerna oleh udang. Sedangkan kebutuhan lemak pada pakan udang berkisar antara 10-12%, lemak berfungsi sebagai sumber energi dalam membantu proses penyerapan kalsium dan vitamin yang ada pada pakan yang diberikan. Pada udang karbohidrat hanya berfungsi sebagai pembentukan zat kitin atau zat yang membantu pembentukan kulit udang. Karbohidrat yang dibutuhkan udang relatif sedikit yaitu kurang dari 20%.

Kandungan Nutrisi Maggot

Maggot merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Fase maggot yang memiliki kandungan nutrisi tertinggi terjadi pada fase pre-pupa, pada fase tersebut kandungan lemak maggot meningkat dan memiliki protein yang tinggi. Pada fase pre-pupa maggot bagus dijadikan sebagai sumber protein dan lemak pada pakan udang.

Maggot dapat dijadikan sebagai pakan ternak, ikan, udang dengan cara diolah menjadi tepung maggot atau maggot segar. Tepung maggot merupakan salah satu bahan baku yang memiliki kandungan gizi tinggi dan amino esensial yang mirip pada tepung ikan. Kelebihan dari tepung maggot yaitu kandungan asam lemak linoleat lebih tinggi dari pada tepung ikan. Tepung maggot memiliki kandungan protein kasar 40-54% dan kandungan lipid kasar 15-49%. Protein kasar dan lipid kasar pada tepung maggot bervariasi tergantung dengan pakan yang diberikan pada saat pemeliharaan dan metode pemrosesannya.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji substitusi tepung ikan dengan tepung maggot pada pakan buatan terhadap produktivitas budidaya. Hasil menunjukkan laju pertumbuhan udang cukup baik, menghasilkan SR yang baik, serta terdeteksi adanya enzim pencernaan dan antioksidan pada pakan. Menariknya, penelitian substitusi maggot pada pakan udang menunjukkan aktivitas antimikroba, yang menunjukkan potensi untuk mencegah dan mengendalikan penyakit dan mengurangi penggunaan antibiotik dalam akuakultur.

 

Referensi:

Nuhman. 2008. The Effect Of Feed To Survival And Growth Rate Of Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei). Berkala Ilmiah Perikanan. 3(1): 37-41.

Azizah, A.A., A. W. Ekawati, H. Nursyam. 2019. Potential Protein Source from Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Larvae as a Substitution for Fish Meal in Feed Formulation of Common Carp (Cyprinus carpio). International Journal of Scientific and Technology Research. 8(11): 1497- 1501.

Li, Y., T.M. Kortner., E.M. Chikwati., I. Belghit., E.J. Lock dan A.Krogdahl. 2020. Total Replacement Of Fish Meal With Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Larvae Meal Does Not Compromise The Gut Health Of Atlantic Salmon (Salmo salar). Aquaculture. 520: 1-8.

Mulyani, S., Mardiana, Fatmawati, Pallu, M. S., Fikruddin, M., Yunus, M. K., Kenedi, R. J., Pakasi, R., Azizah, F. A., Fadila, N., Amalia, A. R., Hermawan, D. dan Aziz, S. A. 2023. BSF Maggot Cultivation As An Alternative Feed In Overcoming Organic Waste In Majannang Village. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (J-Empowerment). 1(2): 10-17,

Tawwab, M.A., R.H. Khalil., A.A. Metwally., M.S. Shakweer., M.A. Khallaf dan H.M.R.A. Latif. 2020. Effects Of Black Soldier Fly (Hermetia illucens L.) Larvae Meal On Growth Performance, Organs-Somatic Indices, Body Composition, And HematoBiochemical Variables Of European Sea Bass, Dicentrarchus Labrax. Aquaculture. 522:1-8.

Wang, G., K. Penga., J. Hua., C. Yib., X. Chena., H. Wub dan Y. Huang. 2019. Evaluation of defatted black soldier fly (Hermetia illucens L.) Larvae Meal As An Alternative Protein Ingredient For Juvenile Japanese Seabass (Lateolabrax japonicus) diets. Aquaculture. 507: 144-154.

He, Y., , Liu,X., Zhang, N., Wang, S., Wang, A., Zuo, R. and Jiang, Y. 2022. Replacement of Commercial Feed with Fresh Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Larvae in Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei). Aquaculture Nutrition. 2022: 1-8.

 

Tentang Penulis

Nur Setya Wati, atau lebih sering disapa Tia, tinggal di kota Semarang dan adalah salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Akuakultur. Tia memiliki ketertarikan pada perikanan dan kelautan serta gemar membuat aquascape.