Belakangan ini suhu dingin melanda sebagian wilayah Indonesia. Suhu dingin ini nampaknya secara langsung maupun tidak berpengaruh pada udang di tambak. Secara teori, suhu adalah faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi biokimia di alam. Suhu juga berpengaruh pada kondisi fisiologi udang. Suhu rendah berakibat pada sistem metabolik menjadi rendah dan sebaliknya suhu tinggi berakibat pada metabolismenya menjadi cepat, hubungannya kemudian pada nafsu makan udang. Suhu akan mempengaruhi pertumbuhan, nilai sintasan (SR), konsumsi oksigen, siklus molting dan respon imun. Suhu yang disarankan untuk udang vannamei adalah 28-32°C. Suhu rendah (dibawah 26°C) akan menurunkan metabolisme dan nafsu makan. Suhu air kolam dapat dipengaruhi oleh lokasi dan cuaca setempat tambak berada. Daerah dengan intensitas hujan tinggi suhu air akan turun.
Suhu yang tiba-tiba turun dapat menyebabkan udang stres hingga dapat menyebabkan kematian. Terutama pada udang yang sedang terjangkit Vibrio. Meningkatnya suhu air dapat meningkatkan sensitivitas racun yang dihasilkan cyanobacteria atau blue green algae terhadap udang. Suhu rendah juga berpengaruh pada imunitas udang, menyebabkan udang rentan terkena penyakit. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kincir air dan melakukan pergantian air jika memungkinkan.