Kenali Penyakit EHP: Penyebab Melambatnya Pertumbuhan Udang

Jala | Kalyca Krisandini

24 February 2023

Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) adalah penyakit udang yang disebabkan oleh mikrosporidia (Hanggono, et al., 2019). Penyakit ini pertama kali ditemukan menyerang udang windu di Thailand pada tahun 2009, kemudian menyebar hingga ke India, China, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Gejala EHP

EHP adalah penyebab perbedaan dan perlambatan laju pertumbuhan udang. Oleh karena itu, penyakit EHP biasanya ditandai oleh ukuran udang yang berbeda secara signifikan dan tidak seragam dalam satu kolam yang sama. Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa punggung udang yang terserang EHP berubah warna menjadi putih seperti gejala penyakit berak putih (WFD).

Baca juga: Cara Mengatasi Penyakit Udang Vaname: White Feces Disease (WFD) atau Berak Putih

Meskipun tingkat mortalitas penyakit EHP tidak separah penyakit udang yang lain seperti AHPND atau IMNV, petambak tidak boleh menyepelekan penyakit bertipe patogen fungi ini. Apabila dibiarkan tanpa penanganan, penyakit ini tetap berisiko mengakibatkan kematian pada udang.

Pencegahan dan penanganan EHP

Untuk menghindari kerugian akibat EHP, petambak bisa melakukan beberapa mitigasi. Saat awal menerima benur, pastikan benur sehat dan tidak terinfeksi EHP. Kemudian, lakukan penerapan biosekuriti dengan tepat. Petambak juga perlu menjaga agar air kolam tetap bersih dan ketersediaannya cukup. Selain itu, pengurangan padat tebar udang juga bisa dilakukan supaya penyakit tidak mudah menyebar. Di samping biosekuriti dan pengurangan padat tebar, metode diagnosis yang tepat harus diketahui agar gejala penyakit ini bisa diidentifikasi dengan akurat.

Diketahui belum ada obat untuk menangani penyakit EHP. Namun, jika udang di satu kolam telah terserang penyakit ini, petambak dapat melakukan pembersihan spora dari kolam. Caranya dengan memberikan kapur (CaO) dengan perhitungan 6 ton/ha, bajak ke dalam tanah hingga 10-12cm, beri air, kemudian biarkan meresap. Diamkan selama satu minggu dan pH tanah akan naik ke 12 selama beberapa hari. Setelah itu, pH akan turun kembali ke angka normal karena menyerap karbon dioksida dan menjadi CaCO3. 

Sumber

Hanggono, B., et al. (2019). Deteksi Cepat Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) pada Udang Vaname (Penaeus vannamei). Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau dan Laut, 35–40. Retrieved February 2023, from https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/BPBAP%20Situbondo/Artikel/06.%20Deteksi%20Cepat%20EHP%20pada%20Udang%20Vaname.pdf 

n.d. (2019). Enterocytozon hepatopenaei (EHP) (EHP/HPM). JALA App. Retrieved February 2023, from https://app.jala.tech/diseases/hepatopancreatic%20-microsporidiosis 

n.d. (n.d.). Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) Disease Guide. The Fish Site. Retrieved February 2023, from https://thefishsite.com/disease-guide/enterocytozoon-hepatopenaei-ehp