Blooming Plankton di Tambak Udang

Jala | Wildan Gayuh Zulfikar

12 March 2019

Ledakan alga atau blooming alga adalah peristiwa meledaknya populasi fitoplankton atau mikroalga di perairan salah satunya tambak udang. Peristiwa ini memang jarang terjadi tetapi akan sangat mungkin terjadi jika pengelola tambak tidak memperhatikan kualitas air tambaknya. Blooming alga menyebabkan rendahnya transparansi air (umumnya air menjadi berwarna hijau pekat), tidak tersedianya DO di dasar kolam, dan menyebabkan akumulasi senyawa beracun seperti amoniak, nitrit, dan hidrogen sulfida.

Ledakan alga disebabkan oleh kelebihan unsur hara yang berasal dari sisa pakan, kenaikan temperatur, intensitas cahaya yang terlalu tinggi, dan nilai pH tertentu. Penyebab utama dari ledakan alga ini adalah adanya pengayaan unsur hara berupa nitrogen dan fosfor atau biasa disebut sebagai eutrofikasi.

Salah satu kelompok alga yang sering mendominasi adalah dari kelompok Cyanobacteria atau Blue Green Algae (BGA). Secara umum, ada dua faktor penyebab blooming alga oleh BGA yaitu faktor fisik dan kimia. Faktor fisik meliputi pengaruh suhu, cahaya, dan turbulensi. BGA akan tumbuh optimal pada kisaran suhu 14-24ºC dan intensitas cahaya yang relatif tinggi. Kurangnya pengadukan pada tambak juga dapat menyebabkan ledakan alga. Faktor kimia meliputi pengayaan unsur hara seperti N dan P. Nitrogen (N) dan fosfor (P) adalah nutrien utama yang dibutuhkan BGA, input paling banyak biasanya dari pakan udang yang kaya akan kedua unsur hara ini. Unsur hara lain tidak terlalu berpengaruh. Selain itu salinitas juga dapat menjadi faktor peningkatan populasi fitoplankton pada umumnya, kebanyakan jenis dari BGA tidak menyukai salinitas tinggi. Blooming BGA berbahaya karena selain menurunkan transparansi air dan menyebabkan turunnya DO, selain itu BGA mampu menghasilkan racun yang berbahaya bagi proses pencernaan udang.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan jika terjadi blooming alga:

  1. Mengurangi dan memanipulasi input nutrien ke dalam tambak,
  2. Melakukan pengadukan, karena BGA akan terganggu jika air tambak diaduk terus menerus menggunakan kincir,
  3. Terus melakukan sirkulasi air,
  4. Menaikkan salinitas, beberapa jenis BGA tidak tahan dengan salinitas tinggi tetapi harus memperhatikan kisaran normal bagi udang.